Dalam menggunakan peralatan hydraulic torque, cairan merupakan hal penting yang harus diperhatikan. Hal ini dikarenakan cairan merupakan media yang digunakan untuk nantinya akan menghasilkan tenaga gerak yang digunakan untuk mengencangkan atau melepaskan baut pada proses bolt tensioning.

Cairan atau oli pada sistem hidrolik terutama untuk jenis pompa, akan mempengaruhi transmisi daya, pelumasan, perpindahan panas, korosi hingga pembentukan lumpur. Penggunaan cairan atau oli yang tidak tepat dapat menyebabkan umur peralatan menjadi lebih pendek, sehingga menyebabkan kerusakan pada komponen hirdrolik lainnya.

Bagaimana Sifat Hydraulic Oil yang Baik?

Pada dasarnya, hydraulic oil yang baik akan tergantung pada pengaplikasiannya. Namun, secara umum supaya peralatan hydraulic dapat bekerja secara efektif, harus memiliki sifat seperti berikut ini:

Cairan atau oli hidrolik harus bersifat non-korosif atau berbasis mineral untuk memberikan perlindungan korosi yang unggul. Sifat lainnya yaitu seperti anti aus pada komponen bagian dalam sistem, anti busa untuk mengontrol aerasi cairan dan kerusakan komponan.

Hydraulic fluid juga memiliki minyak dengan kemurnian tinggi dengan hidup oksidasi panjang, sehingga memberikan perlindungan dari kemungkinkan terbentunknya lumpur serta iklim yang hangat. Selain itu juga memiliki titik nyala yang tinggi untuk menahan api jika minyak terlalu panas.

Hal penting lainnya dari sifat cairan hidrolik adalah memiliki indeks viskositas yang tinggi, namun masih dalam tingkat yang tepat. 

Pentingnya Tingkat Viskositas

Viskositas cairan hidrolik memiliki dampak besar dalam sistem hidrolik. Ketika viskositas terlalu rendah, maka akan menyebabkan kontak logam dari komponen internal bergesakan secara berlebihan sehingga komponen menjadi aus dan resiko kebocoran menjadi lebih tinggi.

Namun, ketika viskositas oli terlalu tinggi atau terlalu kental, maka sistem mungkin akan kekurangan oli. Sehingga hal ini dapat menyebabkan kavitasi pada pompa. Kavitasi atau adanya gelembung uap ini akan menyebabkan kerusakan internal dan penurunan efiesiensi pada komponen hydraulic pompa.

Maka, dari itu pilihlah oli yang memiliki indeks voskositas (VI) yang tinggi sehingga akan mempertahankan viskositasnya dengan baik dengan perubahan suhu. Selain viskositas, aditif dalam oli hidrolik juga mempengaruhi kinerja oli. Misalkan seperti anti wear, anti korosi, anti oksidasi, hingga anti busa.

Jenis Cairan untuk Pump Hydraulic

Terdapat berbagai jenis pump hydraulic yang dapat digunakan untuk mengoperasikan peralatan hidrolik. Setiap jenis pompa tersebut memliki kebuuhan jenis cairan yang berbeda. Misalkan pada jenis pompa hidrolik tangan menggunakan jenis oli yang dalam kemasannya menyatakan bahwa oli tersebut dapat digunakan pada jenis pompa tangan.

Selain itu, juga memiliki sifat seperti anti karat, memiliki kemurnian dan kebersihan yang tinggi, anti aus. Kondisi ini dapat memiliki performa yang baik jika digunakan pada suhu rendah. Sedangkan untuk jenis pompa bertenaga, sebaiknya memiliki sifat seperti anti wear atau ketahan aus pada bagian yang bergerak.

Selain itu, memiliki indeks viskositas yang tinggi untuk pelumasan maksimum pada rentang suhu yang luas. Dengan memiliki kemurnian dan kebersihan tinggi untuk meningkatkan efisiensi peralatan, antikarat, anti busa, hingga anti-oksidasi.

Penggunaan cairan yang salah atau yang sudah terkontaminasi, dapat menyebabkan terjadinya banyak hal. Seperti penurunan efisiensi, peningkatan keaussan, korosi, kerusakan segel, penumpukan pernis atau kontaminan dari produk sampingan dari degradasi minyak. Semua hal tersebut dapat menyebabkan umur peralatan hidrolik menjadi lebih pendek.

Itulah beberapa penjelasan yang dapat digunakan untuk memilih cairan atau oli pada peralatan bolt torque misalkan seperti pump hydraulic.

Rate this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *