Hydraulic bolt tensioners biasanya diaplikasikan pada pengencangan atau pelepasan baut dengan diameter 2” atau lebih besar, akan tetapi juga dapat beroperasi pada stud dengan diameter baut ¾” atau sering digunakan oleh Jasa Bolting Pipa Gas. Bolt tensioner tools atau hydraulic bolt tensioners biasa digunakan di atas ataupun di bawah laut, pada turbin angin, aplikasi pembangkit listrik, serta industri minyak dan gas meskipun jarang.
Cara penggunaan peralatan hidrolik yang bertekanan besar terbilang cukup kompleks dan beresiko. Sehingga harus dilakukan oleh teknisi yang berpengalaman. Berikut ini beberapa panduan mengenai bolt tenisoning yang dapat membantu anda.
Penggunaan Bolt Tensioning di Lapangan
Salah satu batasan peralatan tensioning adalah kebutuhan jarak yang lebih besar. Meskipun permasalahan ini tidak menjadi masalah untuk pipa flensa biasa. Selain itu, tegangan pengikat tenisoner biasanya sekitar 50.000-60.000 psi dari beban awal, sehingga jika ingin melakukan lebih dari 60.000 psi maka memerlukan tensioner khusus.
Hydraulic bolt tensioners bekerja dengan memiliki tiga bagian dasar yaitu: nut yang berada pada flange, saat alat sedang bekerja pastikan untuk memiliki diameter satu tiang yang menempel di atas mur. Kedua ada load cell yang berada di atas mur dan memiliki piston hidrolik didalamnya.
Dan ketiga ada puller bar yang diulirkan ke stud. Tekanan hidrolik di dalam pompa dan diamter load cell akan menentukan seberapa besar gaya yang akan diberikan pada baut. Hydraulic tensioning tools bekerja dalam cangkupan 50%, meskipun memungkinkan untuk melakukan cangkupan 25%.
Namun, hal tersebut tidak direkomendasikan karena akan memerlukan lebih banyak lintasan, lebih sulit untuk dijalankan, serta akurasi secara perlahan akan mulai menurun.
Keamanan Hydraulic Tensioning
Keselamatan peralatan bolt tensioner hydraulic sangatlah penting. Hal ini dikarenakan perlatan hidrolik bekerja di lingkungan kerja yang memiliki resiko kecelakan kerja tinggi. Salah sedikit saja nantinya akan berakibat fatal.
Ada banyak hal yang harus diperhatikan dalam faktor keamanan peralatan hidrolik. Perhatian utama yaitu pada cairan hidrolik yang bekerja pada tekanan tinggi yang mengalir dari pompa penegang ke sel beban dan kemudian ke penegang lainnya.
Cairan bertekanan tinggi ini dapat menyebabkan cedera parah, sehingga pastikan untuk selalu menyimpan pada wadah yang tepat, selalu dijaga kebersihannya, kelembapannya, dan selalu melakukan tindak pengamanan sebelum digunakan. Pastikan juga untuk selalu memperhatikan komponen lainnya seperti selang atau fitting yang aus atau rusak.
Selain itu, pada saat bolt tensioning tool sedang digunakan pastikan untuk tidak melihat ke bawah tensioner, karena jika terjadi pengikatan yang tidak memadai, ataupun apapun itu, maka akan menyebabkan cedera pada pekerja disekitarnya. Sehingga pastikan untuk selalu berada di sisi tenioner dan tidak langsung melihat ke puller bar.
Pemeliharaan dan Pemecahan Masalah Bolt Tensioning Oleh Jasa Bolting
Salah satu permasalahan paling umum yang sering terjadi adalah seals atau segel. Sama seperti pompa hydraulic torque wrench, jika terdapat kotoran yang mengalir melalui cairan hidrolik, maka kotoran tersebut dapat merusak segel, yang kemudian membuat performa alat tidak dapat berjalan dengan baik.
Di luar segel, peralatan hidrolik sebenarnya tidak banyak melakukan pemerawatan. Salah satu tips yang cukup efektifketika tensioner tidak berfungsi adalah dengan memerikasa skrup. Perawatan lainnya untuk mengatasi permasalah bolt tensioners bisa dilakukan dengan rutin melakukan kalibrasi alat.
Itulah beberapa panduan mengenai bolt tensioner. Meskipun peralatan hidrolik digunakan pada tempat kerja beresiko tinggi seprti perusahaan jasa bolting, akan tetapi jika mengikuti panduan dengan benar, selalu merawat peralatan secara teliti, menggunakan sesuai dengan aturannya, maka aman untuk digunakan.