Peralatan bolt torque wrench seperti bolt tensioner hydraulic haruslah dirawat secara seksama supaya komponen di dalam sistem hidrolik dapat bertahan lama serta bekerja dengan efisien. Salah satu perawatan penting yang harus dilakukan adalah dengan mengganti cairan atau oli pada sistem hidrolik tersebut.
Hal ini dikarena fluida atau cairan merupakan media utama atau media penghantar yang digunakan pada sistem hidrolik untuk memindahkan daya. Peralatan ini biasanya digunakan untuk mengencangkan atau melepaskan baut-baut pada pipa atau flange yang terdapat di industri minyak dan gas.
Seiring dengan berjalannya waktu dan penggunaan yang berulang, cairan hidrolik menjadi menurun dan kurang efektif. Hal ini dikarenakan semakin tinggi tekanan dalam sistem hidrolik, maka banyak cairan yang akan terkompresi dan tergradasi. Jika hal ini terus diabaikan maka cairan akan kehilangan daya tahan terhadap gesekan, sehingga kinerja peralatan terpengaruh.
Jenis Kontaminasi Cairan Hidrolik
Cairan pada hidrolik dapat terkontaminasi disebabkan karena banyak hal. Contohnya seperti berikut ini:
1. Air
Kontaminasi dapat disebabkan oleh air yang dapat masuk dikarenakan kondesasi, melalui segel yang telah rusak, ataupun karena kecerobohan pada saat menangani oli. Dikarenakan minyak dan air tidak dapat tercampur, keduanya dapat menyebabkan buah dan kavitasi. Selain itu, air juga dapat menyebabkan filter tersumbat, pelumasan berkurang serta korosi.
2. Aerasi
Kontaminasi selanjutnya disebabkan karena aerasi yang terjadi ketika udara masuk ke sistem melalui seal dan fitting atau ketika melakukan perawatan. Udara yang terperangkap di dalam sisitem dapat menyebabkan kavitasi sehingga respons hidrolik menjadi lebih lambat. Selain itu, oksidasi yang dihasilkan dari udara dapat meningkatkan viskositas, membuat lumpur. menguras aditif, hingga meningkatkan keasaman minyak.
Penyebab lain dari degradasi minyak selain disebabkan oleh kavitasi juga bisa disebabkan karena overheating. Hal ini terjadi dikarenakan cairan pada sistem hidrolik menjadi terlalu panas, sehingga meningkatkan oksidasi. Penyebabnya bisa karena aliran yang terbatas ataupun karena aliran yang berlebihan.
Tanda Saatnya Mengganti Cairan Hidrolik
Terdapat beberapa tanda yang dapat digunakan untuk mengenali bahwa sudah saatnya mengganti cairan pada sistem hidrolik. Tanda pertama dapat dikenali dari warna minyak atau cairan. Misalkan pada jenis pompa hidrolik, warna cairan yang seharusnya adalah kuning, sedangkan untuk jenis pompa hidrolik bertenaga diidentifikasikan dengan warna biru.
Sehingga, jika warna cairan sudah tidak berwarna sebagaimana seharusnya, maka segeralah ganti dengan yang baru. Dalam proses penggantian tersebut, pastika lakukan dengan bersih supaya tidak terjadi kontaminasi.
Tanda lainnya yang bisa dikenali adalah saat cairan sudah kotor, berlumpur dan menghitam, saat terdapat residu di reservoir, ketika oli atau cairan hidrolik berbusa atau tercemar dengan udara, serta jika cairan sudah seperti susu karena tercemar dengan air. Maka, ketika tanda tersebut ditemukan, sebaiknya cairan hidrolik cepat diganti. Akan lebih baik lagi, jika oli pada sistem hidrolik diganti secara teratur.
Cara Memperpanjang Umur Cairan Hidrolik
Cara terbaik untuk memperpanjang umur dari cairan hidrolik adalah dengan meminimalkan koontaminasi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara bekerja dengan bersih dan berhati-hati setiap kali hendak mengatur dan menghubungkan sistem hidrolik.
Sebelum dihubungkan, pastikan kotoran dan kelembapan dari komponen peralatan hidrolik sudah dibersihkan. Gantilah cairan hidrolik setelah beberapa waktu, serta tempatkan filter oli pada sistem hidrolik yang digunakan.
Itulah beberapa hal mengenai kapan saat yang tepat untuk mengganti cairan hidrolik pada Peralatan bolt torque wrench seperti bolt tensioner hydraulic. Supaya dapat bekerja lebih optimal, maka sebaiknya gunakan cairan hidrolik yang berkualitas.
1 comment on “Kapan Sebaiknya Cairan Hydraulic Diganti? ”