Dalam proses bolting solution, flange menjadi titik lemah yang berpotensi mengakibatkan terjadinya kebocoran. Flange management sendiri dapat didefinisikan sebagai pengaturan koneksi flange perpipaan yang dilakukan sesuai prosedur untuk menghasilkan sambungan flange yang aman. Biasanya dilakukan pada industri minyak dan gas serta petrochemical.
Pekerjaan flange management meliput proses pengelolaan flange, inspeksi dan pemasangan flange, pemasangan dan pengencangan baut dengan menggunakan peralatan hydraulic torque, tagging system, record data-data, dan banyak lainnya yang bertujuan untuk memastikan koneksi flange sudah dalam kondisi benar-benar aman.
Mengingat sebagian besar aliran dalam pipa di industri migas dan petrochemical mengandung liquid dan gas yang berbahaya. Maka pengaturan flange harus dilakukan sesuai dengan prosedur. Berikut ini prosedur pada flange management:
Survey Lokasi
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah survey lokasi yang bertujuannya untuk mengetahui kondisi di lapangan. Tahap ini akan dilakukan pengukuran dan pengumpulan data-data yang meliputi diameter pipa, ukuran, classdan bolt valve maupun jenisnya, mengecek komponen sekitar, akses pemasangan dan lainnya. Dengan melakukan survey lokasi maka dapat digunakan untuk mengetahui peralatan yang akan digunakan.
Tahap Persiapan
Tahap persiapan meliputi menyiapakan dokumen serta peralatan yang dibutuhkan. Persiapan dokumen akan disesuaikan dengan kebutuhan equipment yang akan dikerjakan, berdasarkan survey lokasi yang sebelumnya telah dilakukan seperti:
Persiapan lain yang diperlukan juga meliputi memastikan bahwa penilaian resiko dan izin kerja (Work Permit) sudah dibuat sesuai dengan jenis pekerjaan, semua peralatan sudah tersedia dan siap untuk digunakan.
Proses Melepas Sambungan Flange
Sebelum memulai, pastikan Work Permit sudah tersedia di lokasi. Selain itu saluran telah diisolasi, dikeringkan/dibuang atau dibersihkan. Dalam proses pelepasan sambungan flange pastikan untuk selalu memantau kondisi beban pipa dan valve. Hentikan jika terdapat tanda-tanda masih terdapat tekanan atau pressure.
Hindari berdiri tepat di depan baut yang dilepas. Hal ini dikarenakan tekanan atau liquid yang mungkin tersisa bisa menyembur tak terduga yang bisa mencelakakan diri. Ketika melepas sambungan flange, tarik dengan lembut jangan dipaksa karena dapat merusak face flange. Supaya lebih mudah ditarik buat gap di sambungan flange.
Proses Pemasangan Valve Pipa
Sebelum melakukan pemasangan valve pipa, pastikan semua peralatan yang terkait sudah diperiksa dan disesuaikan dengan kebutuhan yang ada di lapangan. Pemeriksaan tersebut meliputi bahan valve, coating dan ukuran stud bolt, jenis, rating, ukuran gasket dan lainnya.
Kemudian mulai lakukan proses pemasangan, dengan membersihkan permukaan raised flange valve terlebih dahulu dengan menggunakan kain majun dan pembersih semprot. Selanjutnya, pasang valve dengan hati-hati, jangan sampai ada benturan.
Pasang beberapa baut. Pastikan permukaan kedua flange sudah sejajar sebelum memasukkan gasket.Lengkapi semua baut dan periksa secara visual gap pada kedua sisi.. Langkah selanjutnya yaitu melakukan proses pengencangan baut sesuai prosedur.
Pengencangan Baut Flange
Pengencangan baut flange umumnya menggunakan peralatan hydraulic torque wrench atau bolt tensioner. Prosedur umum yang dilakukan adalah, langkah pertama memasang tensioner baut di atas stud, kemudian tekanan hidrolik diterapkan pada tensioner yang kemudian akan meregangkan stud, selanjutnya mur pejantan dililitkan ke permukaan sendi, yang pada akhirnya tekanan dapat dilepaskan.
Leak Test
Setelah dilakukan pengecangan maka langkah terakhir yaitu leak test, yang merupakan pengujian tingkat kebocoran yang terjadi pada saat valve berada pada kondisi ruang tertutup. Setelah dipastikan tidak terdapat kebocoran, baru kemudian dilakukan penyelesaian semua prosedur. Hal ini meliputi pencopotan peralatan, dan pembersihan area kerja.
Prosedur flange management pada proses bolting solution harus dilakukan dengan hati-hati dan oleh orang yang kompeten. Sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan aman dan meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja.