Peralatan hidrolik seperti hydraulic torque wrench ataupun bolt tensioner memerlukan fitting dan coupler yang berfungsi untuk menghubungkan selang dan pipa ke komponen lainnya pada sistem hidrolik. Ada banyak jenis fitting dan coupler hidrolik yang harus digunakan secara tepat dalam pekerjaan sewa bolting, supaya peralatan hidrolik tidak membahayakan orang-orang disekitarnya.
Ada banyak pertimbangan ketika memilih fitting dan coupler hidrolik. Contohnya harus disesuaikan dengan tekanan, laju aliran, jenis ulir, serta memilih bahan yang tepat. Dari memilih fitting dan coupler yang tepat, maka penggunaan alat hidrolik dapat lebih terjamin keamannya. Penyebab kegagalan fungsi fitting dan coupler hidrolik sendiri bisa dikarenakan beberapa hal, seperti berikut ini:
Pemasangan yang Tidak Tepat
Pemasangan fitting dan coupler yang tidak tepat dapat menyebabkan kebocoran bahkan kegagalan fungsi secara total pada sistem hidrolik. Pemasangan yang tidak tepat, misalkan seperti coupler yang tidak disejajarkan dengan fitting secara benar akan menimbulkan kebocoran tekanan yang mengakibatkan peralatan hidrolik dapat rusak.
Fitting yang terlalu kencang melebih torsi yang disarankan juga dapat menyebabkan kebocoran. Sehingga, tidak disarankan menggunakan alat untuk mengencangkan skrup yang cara penggunaanya dikencangkan dengan tangan. Kebocoran pada sistem hidrolik dapat berakibat fatal pada orang disekitarnya.
Kontaminasi
Kontaminasi yang masuk ke cairan hidrolik dapat mengakibatkan coupler tersumbat, sehingga dapat mencegahnya berfungsi dengan baik. Kontaminasi ini bisa disebabkan karena debu, pasir, lumpur, dan kotoran lainnya. Kegagalan fungsi karena kontaminasi biasanya lebih sering terjadi pada alat hidrolik seperti hydraulic torque wrench atau bolt torque wrench yang digunakan di lapangan.
Korosi
Peralatan hidrolik digunakan dalam lingkungan yang keras, maka seiring dengan berjalannya waktu fitting dan coupler dapat menimbulkan korosi. Hal ini bisa terjadi karena seringnya terkena paparan kimia, kelembapan, dan faktor lingkungan lainnya.
Korosi dapat berpotensi melemahkan fungsi fitting yang kemudian dapat menyebabkan kebocoran. Maka dari itu, penting untuk memilih fitting yang terbuat dari bahan berkualitas, jangan memilih dari bahan logam campuran karena berpotensi menyebabkan korosi galvanik.
Benturan dan Getaran
Benturan dapat mengakibatkan perubahan bentuk pada coupler. Sedangkan getaran dalam waktu yang lama dapat membuat fitting kendur. Kedua hal tersebut dapat mencegah fitting beroperasi dengan benar hingga dapat mengalami kebocoran. Getaran sendiri terjadi dikarenakan kavitasi pada cairan hidrolik serta penggunaan pompa hidrolik terus menerus.
Over-Pressurization
Sistem hidrolik bekerja dengan tekanan yang sudah ditentukan, jika melebihi batas yang disarankan tentu saja akan berpotensi menimbulkan kecelakaan. Setiap fitting dan coupler dibuat berdasarkan spesifikasi peralatan hidrolik, biasanya terdapat tanda pengenalnya.
Maka dari itu, pilihlah yang sesuai dengan spesifikasi ketika sewa bolting. Karena, jika tekanan dalam sistemhidrolik naik lebih tinggi dari yang dirancang untuk dapat ditangani oleh coupler, maka dapat menyebabkan kegagalan fungsi yang berpotensi membahayakan orang disekitarnya.
Selain itu, fitting dan coupler dapat mengalami kegagalan fungsi karena sering digunakan. Seiring waktu fitting dan coupler dapat mengalami keausan karena kehilangan kemampuannya untuk mempertahankan seal yang rapat. Oleh sebab itu, sebelum sistem hidrolik digunakan akan lebih baik diperiksa secara menyeluruh terlebih dahulu.
Itulah beberapa faktor yang dapat menyebabkan kegagalan fungsi pada fitting dan coupler hidrolik. Cara mengatasi hal tersebut yaitu dengan rutin melakukan pengecekan sebelum alat hidrolik digunakan oleh jasa bolting, apabila terdapat komponen yang rusak atau aus diganti terlebih dahulu. Selain itu, pastikan komponen yang digunakan sudah sesuai spesifikasi dan terbuat dari bahan yang berkualitas.
1 comment on “Penyebab Kegagalan Fungsi Fitting dan Coupler Hidrolik”