Hydrostatic test adalah metode dengan menggunakan alat hydrotest pipa untuk melakukan pengujian kekuatan ataupun kebocoran pada sistem perpipaan ataupun pda pressure vessel, reactor, dan heat exchanger yang umumnya menggunakan media fluida cair berupa air yang terkadang juga diberi pewarna untuk memudahkan pengujian.
Cara melakukan pengujian ini adalah dengan memasukkan air ke dalam sistem pipa dengan tekanan tertentu. Biasanya pada sistem perpipaan tekanan yang diberikan tidak boleh kurang dari 1,5 kali tekanan desain. Pengujian ini dilakukan dalam beberapa tahap, mulai dari 25%, 50%, 75%, dan 100% dengan waktu tunggu setiap tahap adalah 10 menit.
Karena dilakukan dengan menggunakan tekanan yang tinggi, maka pengujian harus dilakukan secara hati-hati untuk menghindari terjadinya kecelakan. Berikut ini beberapa tips aman dalam melakukan hydrostatic test.
Dilakukan oleh Tim Ahli
Hydrotest pada sistem perpipaan tentu saja harus dilakukan dengan tim yang sudah ahli di bidang ini. Hal ini dikarenakan ada banyak prosedur serta pengetahuan yang kompleks, dan jika tidak dilakukan oleh seseorang yang bukan ahlinya beresiko menyebabkan terjadinya kecelakan atau pengujian tidak dapat berjalan dengan semestinya.
Tim ahli ini selain memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai prosedur pengujian pipa, juga sudah memiliki wawasan mengenai prosedur keselamatan yang harus dilakukan jika terjadi hal yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya. Selain itu, ketika sedang melakukan pengujian, juga hanya mereka yang berwenang saja yang boleh berasa di area pelaksanaan.
Melakukan Persiapan Sebelum Pengujian
Setelah menentukan tim ahli, maka harus mempersiapkan persiapan sebelum pengujian terlebih dahulu. Dalam hal ini meliputi persiapan kondisi pipa yang akan diuji, memastikan semua peralatan, hoses dan alat-alat hydrotest yang berhubungan dengan pengujian dapat berfungsi dengan baik.
Pastikan juga seluruh perpipaan yang akan diuji sudah diketahui spesifikasinya dengan baik, supaya tidak terjadi kesalahan ketika melakukan pengujian, semua material yang akan digunakan dalam pengujian harus diperiksa kondisi dan dibersihkan. Selain itu, pastikan tidak ada udara yang terjebak dalam pipa yang akan diuji.
Jauhkan juga area pelaksaan dengan memasang barikade dan tanda-tanda bahwa sedang dilakukan pengujian sekitar 3 meter dari lokasi pengujian. Serta jangan lupa komunikasikan dengan pihak terkait bahwa sedang ada hydrotest. Serta pastikan semua tim sudah menggunakan alat pelindung diri (APD).
Menggunakan Peralatan Terstandar
Hal penting yang harus diperhatikan adalah selalu menggunakan peralatan yang sudah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Hal ini meliputi menggunakan tekanan yang sesuai dengan standar. Support pipa dan peralatan yang terkena uji harus memiliki kekuatan yang mencukupi atau melebih tekanan pengujian.
Selain itu gunakan pressure gauge yang sudah terkalibrasi dengan range pengukurannnya antara 1,5 sampai 2 kali tekanan pengujian. Pastikan juga selama proses pengujian berlangsung terdapat pencahayaan yang cukup terang.
Melakukan Sesuai Prosedur
Setelah semua hal diatas dilakukan, maka terakhir yang dilakukan adalah mengikuti semua prosedur pengujian sesuai dengan standar yang sudah ada. Jangan melakukan hal berbahaya diluar prosedur pengujian. Misalkan seperti tidak berdiri tepat di depan pressure gauge selama tes sedang berlangsung, dan lainnya.
Apabila hydrotest pipa sudah selesai dilakukan, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah menghilangkan tekanan dari pipa atau alat secara bertahap dan perlahan, baru kemudian mengeluarkan air yang digunakan untuk pengujian.
Itulah beberapa tips aman yang dapat dilakukan untuk ketika hendak melakukan hydrostatic dengan menggunakan alat hydrotest pipa. Pastikan jika hendak menggunakan jasa hydrostatic test, pilihlah yang sudah terpercaya dan professional.