Torque wrench bekerja dengan cara yang berbeda dengan bolt tensioner. Cara kerja hydraulic torque wrench didasarkan pada konversi tekanan hidrolik menjadi torsi. Torsi yang dihasilkan inilah yang nantinya dapat diterapkan untuk mengencangkan atau melepaskan baut berukuran besar pada industri migas yang mustahil dilakukan dengan tenaga manusia.

Torsi sendiri merupakan ukuran gaya yang dapat menyebabkan sesuatu berputar. Dalam operasi torsi, gesekan memainkan peran besar. Pada mekanik bengkel kunci pas torsi manual biasanya cukup untuk menyelesaikan pekerjaan seperti mengganti roda mobil. Namun, pada pipa di industri migas, diperlukan tekanan torsi yang lebih tinggi.

Selain itu, jumlah baut yang lebih banyak, menjadikan hydraulic torque wrench menjadi pilihan alat yang sering digunakan. Nah, bagaimana cara kerja alat ini? Berikut penjelasannya

Bagaimana Cara Kerja Torque Wrench?

Pada umumnya pengaturan dan operasi pada pompa torque wrench disetel ke tekanan yang diperlukan untuk menghasilkan torsi yang tepat. Biasanya hal ini mengacu pada grafik torsi yang biasanya sudah disediakan pada peralatan kunci torsi.

Selanjutnya, kunci pas cadangan diposisikan pada mur di sisi yang berlawanan dengan flange untuk mencegahnya berputar selama proses pengencangan. Kemudian, torque wrench dapat dipasangkan ke mur flange. Saat pompa kunci torsi dihidupkan, maka oli hidrolik akan mengalir ke kunci momen. Setelahnya, piston bergerak maju di dalam kunci momen, yang kemudian menyebabkan cincin segi enam dapat berputar di sekitar mur.

Baca Juga : Tips Aman Menggunakan Peralatan Hydraulic

Proses Pelonggaran Nut

Ketika pengencang perlu dilonggarkan akan bergantung pada jenis kunci pas torsi yang akan digunakan. Misalkan saat menggunakan hydrolic torque wrench yang memiliki kekuatan rendah, maka pegangannya perlu ditukar ke sisi yang berlawanan dari kunci pas. Kemudian, kunci torsi dapat diposisikan kembali ke mur, tetapi dalam posisi terbalik.

Contoh lainnya, saat menggunakan square drive wrench, maka square drive harus beralih ke sisi lain bodi. Soket kemudian akan disambungkan kembali dan diposisikan ke mur flange dalam keadaan terbalik.

Peralatan Lain yang Diperlukan

Baik low profile torque wrench maupun square drive torque memiliki komponen yang saling berhubungan satu sama lainnya untuk dapat membuat alat tersebut bekerja. Selain itu, ada juga peralatan lain yang digunakan. Misalkan seperti pompa kunci torsi, yang tersedia sebagai listrik yang dijalin dengan tali, bertenaga baterai ataupun bertenaga udara.

Jenis pompa ini bekerja secara ganda, yang berarti terdapat saluran terpisah baik untuk aliran maupun untuk arah sebaliknya. Ada juga kaset atau socket yang disesuaikan dengan ukuran mur. Kaset akan digunakan jika menggunakan jenis torque wrench berprofile rendah, sedangkan soket digunakan jika menggunakan jenis square drive torque. Dan terakhir ada uga selang hidrolik lengkap dengan skrupnya.

Pada dasarnya, peralatan hidrolik hanya boleh digunakan untuk personel yang telah terlatih saja. Sehingga, informasi yang diberikan diatas hanya sebagai gambaran secara mendasar saja, bukan dimaksudkan sebagai panduan operasional.

Dalam penggunaanya terdapat juga istilah terkenal yaitu “Torque breakout” yang merupakan torsi yang lebih sering diperlukan untuk melonggarkan pengencang daripada mengencangkan. Sehingga, dalam cara bekerjanya biasanya operator akan mengoleskan oli terlebih dahulu dan membiarkannya meresap, sebelum mulai bekerja.

Itulah beberapa hal mengenai cara kerja hydraulic troque wrench sebagai gamabaran umum, yang prinsipnya sedikit berbeda dengan bolt tensioner. Pastikan ketika menggunakan peralatan torque wrench, pakailah sesuai dengan prosedur dan hanya digunakan oleh orang professional yang sudah terlatih.

Rate this post

1 comment on “Mengenal Bagaimana Cara Kerja Hydraulic Torque Wrench

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *